September 09,2017 | 12:40:47 PM 2 view

Bunker Kaliadem, Lokasi Wisata Bersejarah Di Gunung Merapi

Wisata Joga selalu menjadi buruan bagi wisatawan, dan salah satu wisata sejarah di Jogja yang patut untuk dikunjungi adalah Kaliadem. Kaliadem adalah satu dusun yang indah, udaranya sejuk serta nyaman karna letaknya begitu dekat dengan Puncak Gunung Merapi yang berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Dusun Kaliadem sangat berdekatan letaknya dengan tempat tinggalnya Mbah Marijan, juru kunci gunung merapi yang wafat th. 2010 lantas, karna bencana gempa serta erupsi gunung merapi.

Di balik keindahan dusun Kaliadem, tersimpan berjuta narasi duka, karna senantiasa dilanda musibah serta bencana. Keindahannya juga beralih jadi debu bertebangan serta batu berantakan, sisa muntahan gunung api.

Oleh karenanya, nersumbar. com memiliki kesempatan lakukan liputan segera ke lokasi-lokasi pada hari Sabtu, (13/05). Yaitu, meliput mengenai Bunker Kaliadem jadi tempat evakuasi jika berlangsung muntahan awan panas gunung yang mempunyai ketinggian 2. 930 mdpl itu.

Sebenarnya bukanlah dusun Kaliadem saja yang berjarak dekat dengan gunung berapi nan beresiko itu, namun sebagian puluh dusun yang lain yang sudah luluh lantak serta cuma tinggal nama juga berjarak begitu dekat. Termasuk juga sebagian kota seperti Magelang serta Yogyakarta cuma berjarak 30 Km saja. Sekitaran gunung merapi adalah lokasi padat pemukiman yang tersambung dengan sebagian propinsi.

Sekarang ini, beberapa tempat tinggal warga yang ada dibeberapa dusun, kelihatannya sudah jadikan museum serta website pariwisata, seperti tempat tinggal salah seseorang guru di dusun Petung umpamanya, dipajang sebagian buah foto serta alat masak, dan kerangka hewan peliharaan yang diterjang lahar panas 2010 kemarin.

Menurut data di wikipedia, kalau gunung merapi alami erupsi tiap-tiap dua hingga lima th. sekali serta mulai sejak th. 1548, gunung merapi telah meletus sejumlah 68 kali. Serta, cukup kronis pada th. 2006 yaitu pernah menelan dua nyawa sukarelawan di lokasi Kaliadem karna terserang terjangan awan panas. Serta, puncak bencana berlangsung pada th. 2010 yang menelan beberapa ratus korban jiwa dan meluluh-lantakan beberapa puluh dusun dan mengakibatkan kerusakan beberapa ribu tempat tinggal masyarakat seraya fasilitas yang lain.

Sekarang ini pemerintah Provinsi Jateng serta Daerah Istimewa Yogyakarta sudah merelokasi warganya dari lereng gunung merapi. Berarti warga tidak bisa sekali lagi tinggal di sana.

Tetapi, waktu penulis kunjungi, saat bencana, nyatanya gunung merapi sudah jadikan lokasi pariwisata menarik, pengunjung diperkenalkan dengan lokasi serta momen perlu, dan pemandu juga menerangkan mengenai apa yang berlangsung saat lahar panas menyemburkan udara panas lebih dari 600 derajat celcius ‘membakar’ tempat tinggal warga serta kehidupan sekelilingnya itu.

Bunker Kaliadem serta Wisata Lava Tur Jadi Kenyataan Histori

“Sebelum terjadinya erupsi pada th. 2010. Bunker Kaliadem pada th. 2006 tak akan digunakan, sebab pernah merenggut 2 orang korban jiwa waktu menyelamatkan diri didalamnya serta terjerat lantas dilahap lahar panas. ” Ungkap Tulus.

Sekarang ini, di lokasi Bunker Kaliadem telah tersedia banyak kios souvenir serta makanan dan minuman enteng yang dijajakan pedagang, termasuk juga ada pengamen jalanan. Pengunjung juga tampak ramai diantar oleh beberapa offroader yang semua mempunyai mobil spesial offroad.

“Kurang lebih ada sekitaran 500 unit mobil offroad yang juga akan mengantar wisatawan bertandang kelokasi di ‘leher’ merapi ini. ” Ungkap Tulus, (33 th.) pemandu sekalian jadi driver mobil double gardan yang mengantar penulis serta tim untuk menziarahi lokasi.

Pernyataan Tulus pada nersumbar. com, wisatawan sehari-hari senantiasa ramai bertandang. Kunjungan bertambah di akhir minggu atau di hari libur. Diperkirakan, nyaris beberapa ribu pengunjung datang setiap bulannya dari beragam daerah, bahkan juga mancanegara.

Uniknya, saat bencana erupsi gunung merapi ini, seolah ada barokah, perekonomian tampak menggeliat, karna kreativitas warganya jadikan lokasi bencana jadi aset histori serta museum riil yang dapat dirasa serta digali pengunjung. Baik mengenai momen, ataupun mengenai bumbu narasi tentang keganasan lahar panas gunung berapi.

Penulis juga teringat juga akan peristiwa gempa 2009 lantas di Kabupaten Padang Pariaman. Di mana Gunung Tiga yang mengapit satu perkampungan di nagari tandikek, kecamatan Patamuan terdampak longsor gunung tiga karena gempa, hingga banyak korban yang tertimbun serta wafat.

Tetapi, bedanya pada peristiwa gunung tiga serta merapi ada ketidaksamaan mencolok. Di lokasi terdampak erupsi merapi jadikan areal serta website bersejarah, hingga menarik ketertarikan wisatawan untuk mengerti serta ketahui satu momen.

“Jarak Bunker Kaliadem dengan puncak gunung merapi sekitaran 5 km. ” Kata Tulus, yang masyarakat asli setempat.

Ia, memberikan warga setempat mulai sejak th. 2011 berupaya membuat areal yang terserang musibah dengan jadikan satu lokasi wisata yang menarik.

“Alhamdulillah, ada barokah di balik musibah. ” Kelakarnya penuh tawa membimbing nersumbar. com menelusuri lokasi-lokasi yang terdampak erupsi merapi 2006 serta 2010 kemarin.

Share

Tentang penulis

Nando Fer, SE

Selamat datang disini

bersama pengak.com